CARA UNIK MENGETAHUI POTENSI ANAK
CARA UNIK MENGETAHUI POTENSI ANAK
http://obyektif.com/tekno/read/cara_unik_mengetahui_potensi_anak__/#.TiRYiU-v0ns.blogger
CARA UNIK MENGETAHUI POTENSI ANAK
Ditulis Oleh :By. Efnie Indrianie,M.Psi - Psikolog, Pada Tanggal : 15 - 07 - 2011 | 15:54:13
BERITA TERKAIT
» TEMUKAN BAKAT DNG ANALISA SIDIK JARI
» HUBUNGAN SIDIK JARI DENGAN OTAK
» CARA UNIK MENGETAHUI POTENSI ANAK
Sesungguhnya sidik jari merupakan “pesan indah” dari Tuhan untuk kita agar kita dapat memahami potensi yang kita miliki seutuhnya.
Begitulah, di pagi yang indah, terlihat sepasang orang tua muda sedang berdiskusi dengan hangat. Hal yang mereka diskusikan tidak lain ternyata mengenai putri kecil mereka yang cantik bernama: Aisya. Sambil meneguk segelas teh hangat sang bunda bertanya pada ayah: “Kira-kira nanti putri kita bagusnya jadi apa ya ayah? Bunda masih bingung. Sekolah sih banyak yang bagus,” kata si isteri.
Dan entah kenapa, si bunda jadi khawatir, jika ternyata sekolah yang ada, tidak cocok dengan putri mereka. “Bunda ingin memberikan yang terbaik untuk Aisya,” tambahnya. Mendengar kalimat yang terucap dari bibir sang bunda, sang ayah pun berkomentar.
“Bunda, tampaknya kita memang harus mengecek bakat putri kita. Kita kan nggak tahu, apa yang cocok buat dia kalau tidak kita periksa dulu, seperti apa sebenarnya gambaran putri kita,” tuturnya.
Lalu keduanya sepakat untuk memeriksakan kondisi putrinya. Namun, dengan kondisi putrinya yang berusia 13 bulan maka keduanya merasa bingung untuk mementukan kemana putri kecilnya harus diperiksa, dan apa yang harus diperiksa, serta mereka juga berpikir bagaimana melakukan pemeriksaan untuk anak yang baru berusia 13 bulan.
Nah, sahabatku, para orang tua Indonesia yang cerdas. Apakah kondisi ini pernah melanda Anda? Jika pernah, apa yang Anda lakukan? Apakah Anda hanya berdiam diri saja, atau Anda sibuk ke sana kemari untuk mencari tempat untuk pemeriksaan balita Anda? Pertanyaan seperti itu wajar.
Kondisi ini memang sering kali ditemukan dalam situasi sehari – hari. Sebagai psikolog, saya memahami kondisi ini terkadang membuat orang tua merasa bingung tentang apa yang harus dilakukan oleh mereka. Oleh karena itu, saya menyarankan kepada Anda untuk melakukan pemeriksaan sedini mungkin sehingga Anda memperoleh gambaran tentang putra – putri Anda.
Berbicara mengenai pemeriksaan, hal yang terkadang muncul dalam pemikiran kita sebuah pertanyaan yang sangat logis. Bagaimana melakukan pemeriksaan pada balita? Kalo periksa kesehatan sih sangat mungkin ya, karena memang dari lahir seorang bayi diperiksa. Tetapi untuk memeriksa psikis, bakat, potensi, apakah bisa? Sesuatu yang tidak mungkin tampaknya.
Namun untuk saat ini, ternyata hal tersebut menjadi sangat mungkin. “Sebagai psikolog, saya merasa sangat terbantu dengan metode ini, yaitu “Analisa Sidik Jari”. Melalui metode ini, terus terang, bisa diperoleh gambaran “original” mengenai seseorang.
Pertanyaannya: Apa itu analisa sidik jari? Ramalan atau bukan? Inilah jawabannya: Analisa sidik jari adalah adalah satu metode yang dipergunakan untuk memperolah gambaran tentang potensi seseorang berdasarkan cara kerja otaknya. Dengan metode ini, sedini mungkin anak sudah bisa diperiksa.
Barangkali muncul pertanyaan di benak kita masing-masing, kenapa yang diperiksa jari, di-scan satu per-satu? Hasil yang keluar malah bercerita tentang potensi yang diperoleh dari cara kerja otak. Perlu diketahui bahwa menurut dr. Montalcini dan dr. Stanley Cohen, ada hubungan antara Epidermal Growth Factor (EGF) dan Nerve Growth Factor (NGF) yang menunjukkan adanya relevansi antara sidik jari dan otak.
Selain itu, sejak tahun 1685 Guard Bidloo menemukan bahwa sidik jari terbentuk di usia kandungan 13 minggu, yang pertumbuhannya bersamaan dengan pertumbuhan otak. Oleh karena itu, dengan menganalisis titik syaraf yang ada di setiap ujung jari, kita bisa menemukan cara kerja otak yang tercermin dari titik syaraf tersebut.
Setiap jari memiliki relevansi dengan cerebral korteks (5 bagian dari otak besar), yaitu jempol dengan lobus pre-frontal, telunjuk dengan lobus frontal, jari tengah dengan lobus parietal, jari manis dengan lobus temporalis, dan jari kelingking dengan lobus oksipitalis. Setiap lobus pada cerebral korteks ini memiliki fungsi yang berbeda-beda dan merupakan bagian dari otak yang berkaitan dengan potensi bakat.
Sampai sejauh ini sudah banyak penelitian di dunia yang memanfaatkan metode analisa sidik jari untuk memperoleh gambaran tentang individu. Berikut ini saya sajikan beberapa situs yang memuat jurnal hasil penelitian yang memanfaatkan metode tersebut. Di antaranya:
1. 1.Association between Finger Patterns of Digit II and Intelligence Quotient Level in Adolescents. Mostaf Najafi, MD, (2009), Department of Psychiatry, Shahrekord University of Medical Sciences, Shahrekord, IR Iran. Link: http://journals.tums.ac.ir/upload_files/pdf/14053.pdf.
2. 2.Quantitative Dermatoglyphic Analysis in Persons with Superior Intelligence. M. Cezarik, dkk, 1996; link:http://www.collantropol. hr/_doc/Coll.%20Antropol.%2020%20%281996%29%202:%20413-418.pdf
3. 3.Application and Development of Palmprint Research, Yunyu Zhou, dkk, (2001), link:http://ai.pku.edu.cn/aiwebsite/research.files/collected%20papers%2020palmprint/Application%20and%20development%20of%20palm%20print%20research.pdf.
4. 4.Analysis of dermatoglyphic signs for definition psychic functional state of human's organism, Anatoly Bikh,dkk; link: http://www.foibg.com/ibs_isc/ibs-07/IBS-07-p06.pdf.
5. 5.Determining The Association Between Dermatoglyphics And Schizophrenia By Using Fingerprint Asymmetry Measures; Jen-Feng Wang, dkk; link: http://www.eng.mu.edu/nagurka/Wang_Determining%20the%20Association_IJPRAI2203_P6.
6. 6.Quantifying the Dermatoglyphic Growth Patterns in Children through Adolescence; J.K. Schneider,Ph.D.; link: http://www.ncjrs.gov/pdffiles1/nij/grants/232746.pdf
Unik. Permanen.Tidak berubah: Sidik jari tidak akan pernah sama, sekalipun satu jari dengan jari lainnya di tangan orang yang sama. Oleh karena itu, Guard Bidloo (1685) mengatakan sidik jari manusia tidak ada yang sama dan kemungkinan kesamaannya hanyalah 1:64.000.000.000. Hebatnya lagi, analisis sidik jari bersifat objektif, tidak dipengaruhi unsur kondisi fisik (sehat atau sakit) maupun unsur psikologis (sedih, senang, stres). Analisis sidik jari betul-betul apa adanya, tidak ada rekayasa sama sekali.
Kapan analisis sidik jari dapat dilakukan? Mulai dari bayi berusia 3 bulan sampai dengan lanjut usia. Untuk anak-anak dapat digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan potensi dan pemilihan sekolah yang sesuai. Dengan memperoleh gambaran yang tepat mengenai anak, orang tua bisa memberikan stimulasi yang tepat untuk anak.
Inilah beberapa gambaran tentang anak yang bisa diketahui dari analisa sidik jari
Kecenderungan karakter bawaan sejak lahir
Cara kerja otak dalam menangkap informasi
Cara kerja otak yang berkaitan dengan proses pemberian respon
Potensi bakat
Gaya belajar
Gaya bekerja
Potensi bakat
Tipe atau jenis pekerjaan yang relevan dengan kepribadian
Gaya berpikir
Potensi daya tahan terhadap stres
Tahapan belajar.
Cara menstimulasi belajar. (Efnie Indrianie,M.Psi - Psikolog)
Beliau Psikolog di Pusat Lembaga kami, Psychobiometric Data Solusindo
http://obyektif.com/tekno/read/cara_unik_mengetahui_potensi_anak__/#.TiRYiU-v0ns.blogger
CARA UNIK MENGETAHUI POTENSI ANAK
Ditulis Oleh :By. Efnie Indrianie,M.Psi - Psikolog, Pada Tanggal : 15 - 07 - 2011 | 15:54:13
BERITA TERKAIT
» TEMUKAN BAKAT DNG ANALISA SIDIK JARI
» HUBUNGAN SIDIK JARI DENGAN OTAK
» CARA UNIK MENGETAHUI POTENSI ANAK
Sesungguhnya sidik jari merupakan “pesan indah” dari Tuhan untuk kita agar kita dapat memahami potensi yang kita miliki seutuhnya.
Begitulah, di pagi yang indah, terlihat sepasang orang tua muda sedang berdiskusi dengan hangat. Hal yang mereka diskusikan tidak lain ternyata mengenai putri kecil mereka yang cantik bernama: Aisya. Sambil meneguk segelas teh hangat sang bunda bertanya pada ayah: “Kira-kira nanti putri kita bagusnya jadi apa ya ayah? Bunda masih bingung. Sekolah sih banyak yang bagus,” kata si isteri.
Dan entah kenapa, si bunda jadi khawatir, jika ternyata sekolah yang ada, tidak cocok dengan putri mereka. “Bunda ingin memberikan yang terbaik untuk Aisya,” tambahnya. Mendengar kalimat yang terucap dari bibir sang bunda, sang ayah pun berkomentar.
“Bunda, tampaknya kita memang harus mengecek bakat putri kita. Kita kan nggak tahu, apa yang cocok buat dia kalau tidak kita periksa dulu, seperti apa sebenarnya gambaran putri kita,” tuturnya.
Lalu keduanya sepakat untuk memeriksakan kondisi putrinya. Namun, dengan kondisi putrinya yang berusia 13 bulan maka keduanya merasa bingung untuk mementukan kemana putri kecilnya harus diperiksa, dan apa yang harus diperiksa, serta mereka juga berpikir bagaimana melakukan pemeriksaan untuk anak yang baru berusia 13 bulan.
Nah, sahabatku, para orang tua Indonesia yang cerdas. Apakah kondisi ini pernah melanda Anda? Jika pernah, apa yang Anda lakukan? Apakah Anda hanya berdiam diri saja, atau Anda sibuk ke sana kemari untuk mencari tempat untuk pemeriksaan balita Anda? Pertanyaan seperti itu wajar.
Kondisi ini memang sering kali ditemukan dalam situasi sehari – hari. Sebagai psikolog, saya memahami kondisi ini terkadang membuat orang tua merasa bingung tentang apa yang harus dilakukan oleh mereka. Oleh karena itu, saya menyarankan kepada Anda untuk melakukan pemeriksaan sedini mungkin sehingga Anda memperoleh gambaran tentang putra – putri Anda.
Berbicara mengenai pemeriksaan, hal yang terkadang muncul dalam pemikiran kita sebuah pertanyaan yang sangat logis. Bagaimana melakukan pemeriksaan pada balita? Kalo periksa kesehatan sih sangat mungkin ya, karena memang dari lahir seorang bayi diperiksa. Tetapi untuk memeriksa psikis, bakat, potensi, apakah bisa? Sesuatu yang tidak mungkin tampaknya.
Namun untuk saat ini, ternyata hal tersebut menjadi sangat mungkin. “Sebagai psikolog, saya merasa sangat terbantu dengan metode ini, yaitu “Analisa Sidik Jari”. Melalui metode ini, terus terang, bisa diperoleh gambaran “original” mengenai seseorang.
Pertanyaannya: Apa itu analisa sidik jari? Ramalan atau bukan? Inilah jawabannya: Analisa sidik jari adalah adalah satu metode yang dipergunakan untuk memperolah gambaran tentang potensi seseorang berdasarkan cara kerja otaknya. Dengan metode ini, sedini mungkin anak sudah bisa diperiksa.
Barangkali muncul pertanyaan di benak kita masing-masing, kenapa yang diperiksa jari, di-scan satu per-satu? Hasil yang keluar malah bercerita tentang potensi yang diperoleh dari cara kerja otak. Perlu diketahui bahwa menurut dr. Montalcini dan dr. Stanley Cohen, ada hubungan antara Epidermal Growth Factor (EGF) dan Nerve Growth Factor (NGF) yang menunjukkan adanya relevansi antara sidik jari dan otak.
Selain itu, sejak tahun 1685 Guard Bidloo menemukan bahwa sidik jari terbentuk di usia kandungan 13 minggu, yang pertumbuhannya bersamaan dengan pertumbuhan otak. Oleh karena itu, dengan menganalisis titik syaraf yang ada di setiap ujung jari, kita bisa menemukan cara kerja otak yang tercermin dari titik syaraf tersebut.
Setiap jari memiliki relevansi dengan cerebral korteks (5 bagian dari otak besar), yaitu jempol dengan lobus pre-frontal, telunjuk dengan lobus frontal, jari tengah dengan lobus parietal, jari manis dengan lobus temporalis, dan jari kelingking dengan lobus oksipitalis. Setiap lobus pada cerebral korteks ini memiliki fungsi yang berbeda-beda dan merupakan bagian dari otak yang berkaitan dengan potensi bakat.
Sampai sejauh ini sudah banyak penelitian di dunia yang memanfaatkan metode analisa sidik jari untuk memperoleh gambaran tentang individu. Berikut ini saya sajikan beberapa situs yang memuat jurnal hasil penelitian yang memanfaatkan metode tersebut. Di antaranya:
1. 1.Association between Finger Patterns of Digit II and Intelligence Quotient Level in Adolescents. Mostaf Najafi, MD, (2009), Department of Psychiatry, Shahrekord University of Medical Sciences, Shahrekord, IR Iran. Link: http://journals.tums.ac.ir/upload_files/pdf/14053.pdf.
2. 2.Quantitative Dermatoglyphic Analysis in Persons with Superior Intelligence. M. Cezarik, dkk, 1996; link:http://www.collantropol. hr/_doc/Coll.%20Antropol.%2020%20%281996%29%202:%20413-418.pdf
3. 3.Application and Development of Palmprint Research, Yunyu Zhou, dkk, (2001), link:http://ai.pku.edu.cn/aiwebsite/research.files/collected%20papers%2020palmprint/Application%20and%20development%20of%20palm%20print%20research.pdf.
4. 4.Analysis of dermatoglyphic signs for definition psychic functional state of human's organism, Anatoly Bikh,dkk; link: http://www.foibg.com/ibs_isc/ibs-07/IBS-07-p06.pdf.
5. 5.Determining The Association Between Dermatoglyphics And Schizophrenia By Using Fingerprint Asymmetry Measures; Jen-Feng Wang, dkk; link: http://www.eng.mu.edu/nagurka/Wang_Determining%20the%20Association_IJPRAI2203_P6.
6. 6.Quantifying the Dermatoglyphic Growth Patterns in Children through Adolescence; J.K. Schneider,Ph.D.; link: http://www.ncjrs.gov/pdffiles1/nij/grants/232746.pdf
Unik. Permanen.Tidak berubah: Sidik jari tidak akan pernah sama, sekalipun satu jari dengan jari lainnya di tangan orang yang sama. Oleh karena itu, Guard Bidloo (1685) mengatakan sidik jari manusia tidak ada yang sama dan kemungkinan kesamaannya hanyalah 1:64.000.000.000. Hebatnya lagi, analisis sidik jari bersifat objektif, tidak dipengaruhi unsur kondisi fisik (sehat atau sakit) maupun unsur psikologis (sedih, senang, stres). Analisis sidik jari betul-betul apa adanya, tidak ada rekayasa sama sekali.
Kapan analisis sidik jari dapat dilakukan? Mulai dari bayi berusia 3 bulan sampai dengan lanjut usia. Untuk anak-anak dapat digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan potensi dan pemilihan sekolah yang sesuai. Dengan memperoleh gambaran yang tepat mengenai anak, orang tua bisa memberikan stimulasi yang tepat untuk anak.
Inilah beberapa gambaran tentang anak yang bisa diketahui dari analisa sidik jari
Kecenderungan karakter bawaan sejak lahir
Cara kerja otak dalam menangkap informasi
Cara kerja otak yang berkaitan dengan proses pemberian respon
Potensi bakat
Gaya belajar
Gaya bekerja
Potensi bakat
Tipe atau jenis pekerjaan yang relevan dengan kepribadian
Gaya berpikir
Potensi daya tahan terhadap stres
Tahapan belajar.
Cara menstimulasi belajar. (Efnie Indrianie,M.Psi - Psikolog)
Beliau Psikolog di Pusat Lembaga kami, Psychobiometric Data Solusindo
Comments